Cerita Dewasa Bapak Kostku Yang Kekar - TONG FANG

Breaking

Monday, 10 September 2018

Cerita Dewasa Bapak Kostku Yang Kekar

Cerita Dewasa Bapak Kostku Yang Kekar



bapakkost.com - Hey All, namaku Ririn, aku bakal share cerita Hot mengenai pengalama sex pribadiku yang menghapus keperawanaku 3 bulan yang lalu. Cerita sexku ini pastinya bakal membikin kalian semua terangsang, hhe. Aku merupakan seorang mahasiswa tingkat 6 serta usiaku saat ini baru 21 tahun. Begini awal mula cerita sex ini.

Pada Pagi itu kulihat Om Surya ( bapak Kostku) sedang terbuktikas serta merapikan tanaman yang ada pada samping rumahnya. Saat itu Om Surya terbuktikas daun-daun yang tumbuh tidak beraturan dengan gunting tamannya pada sama taman saming kamarku. Sebab kebetulan kamarku berseblahan dengan taman Om surya, dengan cara diam-diam aku menatap wajahnya dari balik jendela kamarku yang berkaca gelap.

Om Surya ini telah lumayan berumur sih, apabila kuperkirakan dirinya telah berumur 46 tahunan lah. Diuusianya yang telah segitu, Om surya tubuhnya tetap terkesan kencang serta kekar. Ditambah lagi wajahnya juga tetap terkesan segar serta lumayan tampan. Pada hari itu aku terbukti tidak kuliah, sebab aku sedang tidak enak badan selagi 3 hari ini.

Yang kuperbuat selagi sakit itu hanyalah tidur di kamar kostku saja. Jendela kamarku yang berkaca gelap serta menghadap ke taman samping rumah itu membikinku merasa enjoy serta sejuk apabila melihat keindahan tanaman. Apalagi pagi itu ada seorang laki-laki setengah baya yang sejak pertama tinggal di kostnya telah aku kagumi.

Sebetulnya aku telah memiliki kekasih yang rutin rajin mengunjungiku pada di malam minggu, tetapi entah mengapa aku bisa menyukai laki-laki yang jauh di atas umurku. Pagi itu dari balik jendela kamarku aku terus memandangi Om Surya. Tetapi tiba-tiba saat itu Om Surya memandang ke arahku, serta jantungku-pun berdetak dengan kerasnya.

Wah aku ketahuan nih, ucapku dalam hati. Oh iya aku lupa mana bisa dirinya meleihatku dari luar sana, kan kaca jendelaku bisa melihat dari dalam tetapi dari luar tidak bisa terkesan, hhe… Syukurlah aman. Pagi hari itu Om Surya mengenakan celana singkat serta kaos singlet, saat itu lengannya terkesan berotot serta tetap kencang sekali, faktor itu membikinku terus gemas saja.

Pada waktu itu jam memperlihatkan pukul 09:00 pagi, kawan-kawan kostku pastinya telah pergi kuliah semua, temasuk juga Tante Linda istri Om surya. Istri Om Surya ini merupakan seorag manager pada perusahaan perbankan paling besar dinegara kami ini. Om Surya yang 3 bulan terbaru ini telah terkena PHK sebab pengurangan karyawan dari perusahaannya, menurut berita angina dirinya mendapat pesangon yang lumayan besar dari perusahaanya.

Hal itu membiat OM Surya lebih tidak jarang berada di rumah. Bahkan hampir setiap hari Om Surya menyempatkan diri untuk menyiapkan sarapan pagi semua anak-anak kost-nya. Baik sekalikan bapak kostku ini para pembaca ?? hhe. Hampir setiap pagi sejak dirinya terkena PHK dirinya menyiapkan sarapan pagi untuk kami, walapun sarapan itu hanya roti serta selai disertai susu panas saja.

Tetapi lumayanlah, hhe. Om surya ini memiliki 2 anak yang telah duduk dibangku kuliah, tetapi kedua anaknya kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat bersahabat dengan induk semang. Mereka memperperbuat kami semacam anaknya. Mesikipun anggaran indekost-nya tidak terbilang terjangkau, tetapi kami menyukainya sebab kami semacam di rumah sendiri.

Om Surya telah berakhir mengurus tamannya, dirinya segera hilang dari pemandanganku. Seandainya dirinya ke kamarku serta mau memijitku, aku tentu bakal bahagia, aku lebih membutuhkan kasih sayang serta perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur hingga memijit-mijit badanku. Andaikan Om Surya yang meperbuatnya, Kupejamkan mataku, sembari kunikmati lamunanku.

Ditengah lamunanku tiba-tiba terdengar suara siulan serta suara air dari kamar mandi. Tentu Om Surya sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya.

Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang telah terserak di sampingku,

“ Masuk aja pintu nggk dikunci !!! ,” Ujarku.

Tidak lama kemudian terkesanlah sesosok lelaki syang nyatanya itu merupakan Om Surya, serta telah berada di ambang pintu tetap mengenakan baju mandi. Saat itu kulihat senyumnya mengambang,
“ Bagaimana Ririn ? Ada kemajuan ? ,” tanyanya padaku.

Kemudian dirinya duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. Mesikipun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku serta mulai memijit-mijit,lalu,

“ Ririn mau dibuatkan susu panas ? ,” tanyanya.

“ Terima kasih Om, Ririn telah sarapan tadi ,” jawabku.

“ Enak dipijit semacam ini? ,”tanyanya sembari memijit.

Saat itu aku hanya mengangguk serta Om Surya tetap memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku tetap diam saja, sebab aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping memunculkan rasa enjoy juga menaikkan birahiku.

Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, jadi betis serta pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan nyatanya dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu,

“ Wah…… kakimu mulus sekali ya Rin,” pujinya.

“ Bisa aja deh Om ini, kan kulit Tante lebih mulus lagi ,” jawabku.

Tangannya tetap memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus serta mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama makin bangkit,

“ Rin, Om jadi terangsang deh gara-gara lihat paha kamu, gimana nih Rin ? ,” katanya lirih dengan muka santai.

“ Wah… ???? Jangan aneh deh Om, kelak kalau ketahuan tante serta tante marah gimana coba ? ” ucapku pura-pura menolak.

Saat itu bibirkku menolak tetapi raut muka serta gaya tubuhku bekata lain. Saat itu aku yakin Om Surya sebagai laki-laki telah matang bisa membaca bahasa tubuhku. Aku menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat vaginaku yang terbungkus celana dalam. Oh… astaga, nyatanya di balik baju mandinya Om Surya tidak mengenakan celana dalam.

Sehingga faktor itu membikin penis Om surya yang telah ereksi serta tegak menantang, tercuat dari belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku mendadak sesak melihat benda yang tegak keras penuh dengan tonjolan otot di sekelilingnya serta kepala penis yang besar mengkilat. Rasanya saat itu aku ingin segera memegang, mengelus serta mengkulumnya.

Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku tetap mengalahkan nafsuku. Om Surya membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku serta ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku serta maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah.

Separuh tubuhnya telah menindih tubuhku, kejantanan-nya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku. Dirinya meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya serta terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut.

Dadaku berdesir enak sekali, tangannya telah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir jadi memunculkan sensasi yang luar biasa. Nafasku makin memburu ketika dirinya melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku sedih, tapi dirinya tersenyum dibelainya wajahku,

“ Rin kau cantik sekali.. ,” dirinya memujaku.

“ Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kalian tetap perawan ? ,” aku mengangguk lemah.

Terbukti aku tetap perawan, mesikipun aku sempat “ petting ,” dengan kakak iparku hingga kami orgasme tapi hingga saat ini aku belum sempat meperbuat persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dirinya terlalu alim untuk meperbuat itu. Sedangkan kebutuhan seksku selagi ini terpenuhi dengan masturbasi, dengan khayalan yang indah.

Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku serta yang kedua merupakan Om Surya induk semangku, yang kini setengah menindih tubuhku. Sebetulnya andaikata dirinya tidak menanyakan soal keperawanan, tentu aku tidak bisa menolak apabila ia menyetubuhiku, sebab dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya.

Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dirinya tidak menggebu, dirinya memainkan tangannya, bibirnya serta lidahnya dengan tenang, lembut serta sabar. Justru aku lah yang kurasakan meledak-ledak,

“ Bagaimana Rin, kami teruskan? nggak nih ,” tangannya tetap mengusap rambutku, aku tidak sanggup menjawab.

Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tidak ingin perawanku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapannya,

“ Om… pakai tangan saja ,” bisikku sedih.

Tanpa menantikan lagi tangannya telah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dirinya juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat sebab keringat, batang kejantanan-nya panjang serta besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi.

Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat vaginaku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, Clitorisku terasa telah membesar serta memerah, di dalam celah kewanitaanku telah banjir oleh lendir yang siap melumasi setiap barang yang bakal masuk.

Om Surya membungkuk serta mulai menjilat dinding kiri serta kanan kewanitaanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah Clitoris, kupegang kepalanya serta aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dirinya menggeserkan lidahnya di atas Clitorisku yang makin membengkak.

Sebab kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri serta ke kanan. Tiba-tiba Om Surya meperbuat sedotan kecil di Clitoris, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin hingga pinggul, gerakanku makin tidak terkendali,

“ Oughhh… Sssshhh… Eummmm.. Om enak om, Ririn udah mau keluar nih, Aghhhhh…. ,” ucapku bercampur desahan.

Seusai itu akupun segera mengaangkat tinggi-tinggi pantatku, aku telah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang cocok dirinya melepaskan ciumannya dari vagina. Dirinya luar biasaku bangun serta menyorongkan kejantanan-nya yang kokoh itu ke mulutku,

“ Gantian ya Rin, aku ingin kalian hisap kejantanku ,” ucapnya.

Tanpa berfikir panjang segera kupegang kejantanan-nya. Saat itu terasa penuh serta keras sekali kejantanan Om surya dalam genggamanku. Om Surya telah terlentang serta posisiku membungkuk siap untuk mengulum kelaminnya. Aku tidak jarang membayangkan serta aku juga berbagai kali melihat dalam film biru. Tetapi baru hari inilah aku meperbuatnya.

Birahiku telah hingga puncak. Kutelusuri pangkal kejantanan-nya dengan lidahku dari pangkal hingga ke ujung penisnya yang mengkilat berkali-kali,

“ Sssss… Aghhh… Enak sekali Rin, Oughhh… Terus Rin… !!!! ,” desah Om Surya.

Kemudian kukulum serta kusedot-sedot serta kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kejantanan-nya kuelus dengan jariku. Suara desahan Om Surya membikinku tidak tahan menahan birahi. Kutelahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku telah setengah jongkok di atas tubuhnya, kejantanan-nya persis di depan liang senggamaku,

“ Om, Ririn masukin dikit ya Om, Ririn udah pengen banget Ml Om, Sssssshhh…. ,” pintaku dengan raut wajah penuh gairah.

Saat itu dirinya hanya tersenyum, lalu,

“ Iya Rin, Om juga udah kepingin kog, pelan-pelan aja yah, soalnya kalian tetap Virgin, serta ingat jangan terlalu dalam masukin kejantanan Om ,” ucapnya.

Saat itu aku hanya mengangguk serta tidak terlalu mendengar lagi kata-katanya. Kemudian aku-pun mulai menggenggam kejantanan-nya, lalu kutempelkan pada bibir kewanitaanku. Aku memulai dengan kugesek-gesekakan pada Clitoris serta bibir kwanitan tahap bawah, Oughhh… nikmat sekali rasanya.

Setelah berbagai menit, kemudaian aku-pun mencoba memasukan kepala kejantanan-nya dalam liang senggamaku.

Oughhh… sunggu saat itu rasanya sepeti terbang kelangit ke 7. Berbagai detik aku tidak berani bergerak tanganku tetap memegangi kejantanan-nya, ujung kejantanan-nya tetap menancap dalam liang senggamaku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku alias darinya.

Kuangkat sedikit pantatku, serta gesekan itu ujung kejantanan-nya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam serta pangkal Clitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam serta kenikmatan-pun terus mendalam. Tidak terasa separuh batang kejantanan-nya telah tertananam dalam kewanitaanku.

Kukocokkan kejantanan-nya naik-turun, tidak ada rasa sakit semacam yang tidak jarang aku dengar dari kawanku ketika keperawanannya hilang, padahal telah separuh. Kujepit kejantanan-nya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang,

“ Oughhh… Ririn kalian luar biasa sekali, jepitanmu Vaginamu sungguh nikmat sekali, Aghhhh… ,” udcap Om suya diiringi desahanya.

Kuliht Om Surya saat itu menikmati sekali permainan sexs kami, dirinya mendesis-desis, semacam ular. Tidak lupa payudaraku juga diremas-nya, faktor itu membikinku merintih nikma. Om Surya mulai mengocokkan kejantanan-nya dari bawah. Aku mendesah, mendesis, serta tidak kuasa merasakan nikmat yang diberbagi Om surya itu.

Sebab saat itu aku serta Om surya telah terhanyut dalam nafsu yang membara, jadi aku-pun kehilangan control. Aku mendorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah jadi penis Om Surya-pun saat ini telah masuk sepenuhnya kedalam vaginaku,

“ Oughhhhhhh… Sakit Om.. Sssssshhhhhh… ,” rintihku.

Saat itu Om surya tidak menghiraukan rintihanku, sebab kejantan-nya telah sepenuhnya masuk dalam Vaginaku, Om surya-pun menggenjot Vaginaku dengan penuh nafsu. Terbukti awalnya terasa sakit, mungkin sebab pada awal tadi pemanasan sexs kami telah maksimal, maka rasa sakit itupun hanya kurasakan sebentar saja.

Malahan kini tidak ada rasa sakit mesikipun selaput daraku baru saja bedah oleh kejantanan Om surya yang perkasa itu. KIni yang ada hanyalah kenikmatan yang luar biasa. Tadinya aku yang memposisikan duduk diatas tubuh Om Surya, saat ini saking tidak kuat ,enahan birahiku aku-pun merubuhkan badanku di atas badannya.

Masih tetap dengan posisi WOT ( women on top), buah dadaku serta perutku-pun pada perutnya. Saat aku mendekap Erat-erat Om Surya. Om Surya-pun merespon pelukankanku dengan memposisikan tangan kirinya mendekap punggungku, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap pantatku serta sesekali mengelus celah anusku.

Saat itu kami sangatlah terbakar oleh nafsu sexs kami, tidak sempat aku merasakan kenikmatan sexs bersama laki-laki sebelumnya. Sembari mendesah-desah aku terus menggoyangkan pinggulku, kurasakan benda tumpul, kenyal serta besar menyodok-nyodok vaginaku dari bawah.

Tidak terasa kami telah berhubungan sexs selagi 30 menit ( dari pemanasan hingga berhubungan sex). Terbukti nikmat sekali bersenggama dengan Pria yang telah matang serta berpengalaman. 5 menit kemudian aku-puj merasakan nampaknya aku bakal orgasme, kedutan pada vagina yang tadinya pelan kini-pun terus kencang saja,

“ Ssssss… Aghhhhhhhh… Oughhhhhh…. ,” desah kami bersama.

Merasa semacam itu aku terus me ggila, aku menekan vagina lebih dalam supaya penisnya masuk maksimal dalam vaginaku. Saat ini kedutannya dari kelamin kami terus mengencang saja. Om Surya saat itu juga terus menggila ddengan mengimbangi permainanku dari bawah, lalu,

“ Crottttttttttttt…. Crotttt… Crottt…. Crottttt… ”

Pada akhirnya Om Surya-pun menyemburkan lahar panasnya dalam liang senggamaku, Wow… sungguh nikmat sekali rasanya dinding rahimku terbasahai oleh sperma Om Surya. Tidak lama kemudian aku juga Orgasme,

“ Oughhhhhhhhhh… Ssssssssssshhh… aku keluar Om … Aghhhhhhhhhhhhh…. ,” ucapku penuh kepuasan.

Akhirnya kami sama-sama memperoleh kepuasan. Aku menikmati sisa-sisa kenikmatanku, berbagai menit aku berada di atas tubuh Om surya dengan posisi kejantanan-nya tetap tertanam memenuhi vaginaku. Aku merasakan vaginaku tetap berkedut serta dengan cara perlahan kedutan itu terus melemah.

Seusai berbagai menit kami menikmati sisa-sisa kenikmatan, kemudian aku serta Om surya segera merapikan diri, dirinya beranjak keluar dari kamarku serta aku beranjak pergi kekmar mandiku untuk mandi.

Sungguh sangatlah pagi yang indah pada hari itu, meskipun keperawananku hilang Pagi itu tetapi aku tidak rugiinya sedikitpun. Sejak kejadian itu apabila suasana memungkinkan, aku serta Om surya rutin meperbuat hubungan sex, entah itu pada pagi hari, malam hari intinya apabila ada peluang kami meperbuat hubungan sex. 

Hingga saat ini ketika aku menuliskan cerita ini hubungan skandal sex kami-pun tetap terus berlanjut tanpa sepengatahuan istri Om surya serta kawan-kawan kostku.

No comments:

Post a Comment